Disya


Pagi ini devisi milik Wilfan sedang dalam keadaan kacau, dimana satu orang yang menjadi pilar untuk sebuah project belum menampakan batang hidungnya, apalagi disaat waktu menunjukan pukul sembilan pagi.

Tujuh orang anggota devisi ditambah Wilfan dan Kavin sedang berkumpul di meja bundar, yang terletak di bagian tengah ruangan sedang menunggu kabar dari seseorang yang sedari tadi tidak bisa dihubungi.

“Coba telpon Kak Jeff, Jul.” Usul Mega.

“Oh iya Kak Jeff, kaga kepikiran anjir.” Tanya menggerutu.

Julian yang mendengar usulan itu lantas melirik Wilfan yang berdiri disamping Kavin dengan tatapan datarnya, seolah ia acuh akan situasi saat ini.

Julian kemudian menghubungi Jeffry, tepat pada dering ketiga panggilan itu terjawab.

“Jep, lo dimana?” Julian bertanya langsung pada Jeffry disebrang sana.

“Ya di kantor.”

“Disya?”

“Hah?” Respon Jeffry atas pertanyaan Julian yang ambigu.

“Disya dimana? Maksud gue dia kerja apa engga?”

“Disya? Emang sekarang ga ada dikantor?”

Julian terdiam, mencerna pertanyaan yang dilontarkan Jeffry seraya menatap kumpulan orang-orang dihadapannya saat ini.

Kemudian ia sedikit menjauh dari kerumunan itu, lalu membalikan tubuhnya menghadap jendela.

“Kalo dia ada disini, gue ga akan nelpon lo.” Julian berbisik.

Hening, Jeffry tak mengeluarkan sepatah katapun walau sambungan telepon masih berjalan.

“Jep, jangan bilang lo ga tau dimana Disya sekarang.” Tuduh Julian.

“Jul... gue ga tau Disya dimana.”

Satu kalimat yang di dengar Julian sudah menjelaskan semuanya.

“Lo berantem?”

“Ya.”

Enggan bertanya lagi, Julian mengakhiri sambungan teleponnya pada Jeffry, lalu ia berbalik kembali menghadap tim devisi yang kini menunggu jawaban dari Julian.

“Anaknya sakit, kebetulan pulang ke rumah ortunya semalem.” Bohong Julian pada rekan satu devisinya.

Mendengar hal itu, beberapa orang kembali ke tempatnya masing-masing. Namun tidak dengan Julian dan Wilfan, mereka saling beradu tatapan. Entah mengapa firasat Julian kuat akan Wilfan yang menjadi dalang dibalik pertengkaran Disya dan Jeffry.