#229
Setelah diantar Anggi tepat di depan gerbang kediaman Arez, Anna masih enggan untuk masuk. Ia berjongkok lalu menyandarkan tubuhnya pada pagar rumah, seraya menatap langit yang mulai menggelap.
Perempuan itu menatap langit dengan tatapan kosongnya, ia berusaha untuk menenangkan dirinya untuk terlihat baik baik saja agar tak ada orang yang tahu akan apa yang telah terjadi siang tadi.
Namun ia kembali tersadar setelah melihat sorot lampu yang mengarah padanya, dan ia menyadari jika itu adalah mobil yang dikendarai oleh Arez. Sontak ia berdiri dan merapikan sedikit penampilannya, ia juga melihat Wira yang bersama Arez di balik kemudi.
“Anna.” Arez dengan sigap keluar dari mobil dan menghampiri perempuannya.
“Kamu kenapa masih di luar?” Arez memperhatikan Anna masih menggenggam tasnya.
“Pengen aja.” Ia tersenyum tipis.
“Lo kenapa dih nongkrong di luar, gak takut sawan?” Wira spontan bersuara.
“Lo masuk aja duluan.” Arez menyuruh Wira dengan gerakan tangannya.
Arez merasa heran akan tingkah Anna yang tidak biasa, perempuan itu menggenggam tangan Arez sedari masih di luar hingga saat ini mereka sudah sampai di kamar.
Lelaki itu menebak jika Anna tengah melamun, karena ia masih enggan melepaskan genggaman yang amat erat. Bahkan ketika Arez menyeretnya untuk duduk di sofa, ia bergeming.
“Anna?” Arez menyentuh helaian rambut Anna untuk ia rapikan, membuat perempuan itu kini tersadar.
“O-oh, maaf.”
“Kamu kenapa?”
Satu kalimat yang membuat Anna saat ini meluapkan emosinya, ia menangis setelah menatap netra hitam lelaki dihadapannya.
Dengan perlahan, Arez mendekap tubuh Anna. Ia membiarkan Anna menangis dalam dekapannya, ia tidak tahu apa yang telah membuat perempuannya menangis. Perlahan dia mengusap punggung Anna dengan lembut guna menenangkan, akan tetapi hal itu malah sebaliknya.
Tangisannya semakin pilu, dengan jelas ia mendengar jeritan tertahan yang keluar dari mulut Anna. Tubuhnya bergetar, cengkraman pada lengan Arez begitu kuat. Suara isakan yang terdengar membuat lelaki itu tahu betapa terlukanya Anna saat ini.
Ia tak akan bertanya, ia hanya akan menunggu jika Anna akan bercerita tentang kejadian hari ini.